02 - Perbedaan Nabi dan Rasul

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى

Dalil-dalil Perbedaan

Dalil-dalil menunjukkan adanya perbedaan antara Nabi dan Rasul.

Allah ﷻ berfirman:

Surat Al-Hajj : 52

وَمَا أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ مِن رَّسُولٍ وَلَا نَبِيٍّ إِلَّا إِذَا تَمَنَّىٰ أَلْقَى الشَّيْطَانُ فِي أُمْنِيَّتِهِ فَيَنسَخُ اللَّهُ مَا يُلْقِي الشَّيْطَانُ ثُمَّ يُحْكِمُ اللَّهُ آيَاتِهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

Wa maaa arsalnaa min qablika mir Rasoolinnw wa laa Nabiyyin illaaa izaaa tamannaaa alqash Shaitaanu feee umniy yatihee fa yansakhul laahu maa yulqish Shaitaanu summa yuhkimul laahu aayaatih; wallaahu 'Aleemun Hakeem

Dan Kami tidak mengutus seorang rasul dan tidak (pula) seorang nabi sebelum engkau (Muhammad), mela-inkan apabila dia mempunyai suatu keinginan, setan pun memasukkan godaan-godaan ke dalam keinginannya itu. Tetapi Allah menghilangkan apa yang dimasukkan setan itu, dan Allah akan menguatkan ayat-ayat-Nya. Dan Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana

Ayat diatas menunjukkan bahwa Rasul berbeda dengan Nabi.

Ada ulama yang mengatakan bahwa Rasul diberi wahyu dan diperintahkan untuk menyampaikan, sedangkan Nabi diberi wahyu tetapi tidak diperintahkan untuk menyampaikan namun ini adalah pendapat yang lemah karena ternyata dalil menunjukkan bahwa Nabi juga diutus dan diperintah menyampaikan wahyu sebagaimana dalam firman Allah ﷻ

Demikian pula didalam hadits Rasulullah ﷺ bersabda

Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi juga diperintahkan untuk berdakwah dan menyampaikan risalah.

Dari sekian banyak pendapat tentang perbedaan antara Nabi dengan Rasul pendapat yang lebih dekat insyaa Allah adalah pendapat yang mengatakan bahwa Nabi adalah Orang yang Allah berikan wahyu diperintahkan untuk menyampaikan syariat sebelumnya dan diutus kepada kaum yang sudah mengetahui syariat tersebut.

Dan ini pendapat yang dikuatkan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah dan Syaikh Muhammad Al Amin As-Sinqity semoga Allah merahmati keduanya.

Diantara dalilnya adalah firman Allah

Surat Al-Ma'idah : 44

إِنَّا أَنزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ ۚ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا وَالرَّبَّانِيُّونَ وَالْأَحْبَارُ بِمَا اسْتُحْفِظُوا مِن كِتَابِ اللَّهِ وَكَانُوا عَلَيْهِ شُهَدَاءَ ۚ فَلَا تَخْشَوُا النَّاسَ وَاخْشَوْنِ وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا ۚ وَمَن لَّمْ يَحْكُم بِمَا أَنزَلَ اللَّهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْكَافِرُونَ

Innaaa anzalnat Tawraata feehaa hudanw wa noor; yahkumu bihan Nabiyyoonal lazeena aslamoo lillazeena haadoo war rabbaaniyyoona wal ahbaaru bimas tuhfizoo min Kitaabil laahi wa kaanoo 'alaihi shuhadaaa'; falaa takhshawun naasa wakhshawni wa laa tashtaroo bi aayaatee samanan qaleelaa; wa mal lam yahkum bimaaa anzalal laahu fa ulaaa'ika humul kaafiroon

Sungguh, Kami yang menurunkan Kitab Taurat; di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya. Yang dengan Kitab itu para nabi yang berserah diri kepada Allah memberi putusan atas perkara orang Yahudi, demikian juga para ulama dan pendeta-pendeta mereka, sebab mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia, (tetapi) takutlah kepada-Ku. Dan janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga murah. Barangsiapa tidak memutuskan dengan apa yang diturunkan Allah, maka mereka itulah orang-orang kafir.

Di dalam ayat ini nabi-nabi Bani Israil mereka menyampaikan syariat Nabi Musa yang ada didalam Taurat, adapun pengertian Rasul secara syariat mereka adalah orang yang Allah beri Wahyu dan diperintahkan untuk menyampaikan syariat yang baru dan diutus kepada kaum yang menyelisihi perintah Allah.

Last updated

Was this helpful?