03 - Meyakini Rasul adalah Pilihan Allah

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى

Cara Beriman kepada para Rasul Allah mengandung beberapa perkara:

1. Keyakinan Rasul adalah Pilihan Allah

Keyakinan yang dalam bahwa kenabian dan kerasulan adalah pilihan dari Allah, Allah memberikannya kepada siapa yang memang berhak dan yang paling afdhal dan sempurna.

Allah ﷻ berfirman:

Surat Al-An’am : 124

وَإِذَا جَاءَتْهُمْ آيَةٌ قَالُوا لَن نُّؤْمِنَ حَتَّىٰ نُؤْتَىٰ مِثْلَ مَا أُوتِيَ رُسُلُ اللَّهِ ۘ اللَّهُ أَعْلَمُ حَيْثُ يَجْعَلُ رِسَالَتَهُ ۗ سَيُصِيبُ الَّذِينَ أَجْرَمُوا صَغَارٌ عِندَ اللَّهِ وَعَذَابٌ شَدِيدٌ بِمَا كَانُوا يَمْكُرُونَ

Wa izaa jaaa'athum Aayatun qaaloo lan nu'mina hatta nu'taa misla maaa ootiya Rusulul laah; Allahu a'almu haisu yaj'alu Risaalatah; sa yuseebul lazeena ajramoo saghaarun 'indal laahi wa 'azaabun shadeedum bimaa kaanoo yamkuroon

Dan apabila datang suatu ayat kepada mereka, mereka berkata, Kami tidak akan percaya (beriman) sebelum diberikan kepada kami seperti apa yang diberikan kepada rasul-rasul Allah. Allah lebih mengetahui di mana Dia menempatkan tugas kerasulan-Nya. Orang-orang yang berdosa, nanti akan ditimpa kehinaan di sisi Allah dan azab yang keras karena tipu daya yang mereka lakukan.

Dan Allah ﷻ berfirman:

Surat Al-Hajj : 75

اللَّهُ يَصْطَفِي مِنَ الْمَلَائِكَةِ رُسُلًا وَمِنَ النَّاسِ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ بَصِيرٌ

Allahu yastafee minal malaaa'ikati Rusulanw wa minan naas; innal laaha Samee'um Baseer

Allah memilih para utusan(-Nya) dari malaikat dan dari manusia. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.

2. Keyakinan Mereka adalah Makhluk

Keyakinan yang dalam bahwa mereka (Para Rasul Allah) adalah makhluk Allah ﷻ yang paling sempurna baik ilmu, amalan, i’tiqad maupun penciptaan atau fisik mereka.

Allah ﷻ berfirman menceritakan tentang Nabi Nuh عَلَيهِ السَّلَامُ

Surat Al-Isra' : 3

ذُرِّيَّةَ مَنْ حَمَلْنَا مَعَ نُوحٍ ۚ إِنَّهُ كَانَ عَبْدًا شَكُورًا

Zurriyyata man hamalnaa ma'a Nooh innahoo kaana 'abdan shakooraa

(Wahai) keturunan orang yang Kami bawa bersama Nuh. Sesungguhnya dia (Nuh) adalah hamba (Allah) yang banyak bersyukur.

Dan Allah ﷻ berfirman:

Surat Hud : 75

إِنَّ إِبْرَاهِيمَ لَحَلِيمٌ أَوَّاهٌ مُّنِيبٌ

Inna Ibraaheema lahaleemun awwwaahum muneeb

Ibrahim sungguh penyantun, lembut hati dan suka kembali (kepada Allah).

Dan juga: Allah ﷻ berfirman:

Surat Al-Hijr : 53

قَالُوا لَا تَوْجَلْ إِنَّا نُبَشِّرُكَ بِغُلَامٍ عَلِيمٍ

Qaaloo la tawjal innaa nubashshiruka bighulaamin 'aleem

(Mereka) berkata, Janganlah engkau merasa takut, sesungguhnya kami memberi kabar gembira kepadamu dengan (kelahiran seorang) anak laki-laki (yang akan menjadi) orang yang pandai (Ishak).

Yang dimaksud dengan anak tersebut adalah Nabi Ishaq عَلَيهِ السَّلَامُ dan Allah ﷻ berfirman:

Surat Maryam 12-14

يَـٰيَحۡيَىٰ خُذِ ٱلۡڪِتَـٰبَ بِقُوَّةٍ۬‌ۖ وَءَاتَيۡنَـٰهُ ٱلۡحُكۡمَ صَبِيًّ۬ا (١٢) وَحَنَانً۬ا مِّن لَّدُنَّا وَزَكَوٰةً۬‌ۖ وَكَانَ تَقِيًّ۬ا (١٣) وَبَرَّۢا بِوَٲلِدَيۡهِ وَلَمۡ يَكُن جَبَّارًا عَصِيًّ۬ا (١٤)

Yaa Yahyaa khuzil Kitaaba biquwwatinw wa aatainaahul hukma saiyyaa

Wa hanaanam mil ladunnaa wa zakaatanw wa kaana taqiyyaa

Wa barram biwaalidayhi wa lam yakum jabbaaran 'asiyyaa

Wahai Yahya! Ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu dengan sungguh-sungguh. Dan Kami berikan hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-kanak.

Dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dan dia pun seorang yang bertakwa.

Dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, dan dia bukan orang yang sombong (bukan pula) orang yang durhaka.

Dan Allah ﷻ berfirman:

Surat Al-Qalam : 4

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

Wa innaka la'alaa khuluqin 'azeem

Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.

Dan juga ayat-ayat yang lain yang menunjukkan tentang kesempurnaan para nabi dan para rasul Allah di dalam ilmu, amalan i’tiqad dan juga fisik mereka.

Last updated

Was this helpful?