05 - Meyakini Rasul adalah Manusia

Ustadz Dr. Abdullah Roy, M.A حفظه لله تعالى

Meyakini dengan keyakinan yang dalam bahwa mereka (Para Rasul) adalah manusia. Menimpa mereka apa yang menimpa manusia yang lain, mereka makan, minum, mencari rezeki, menikah, memiliki keturunan, tertimpa sakit, terbunuh, meninggal dan lain-lain,

Allah ﷻ berfirman:

Surat Al-Kahfi : 110

قُلْ إِنَّمَا أَنَا بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰ إِلَيَّ أَنَّمَا إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَاحِدٌ ۖ فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا

Qul innamaaa ana basharum mislukum yoohaaa ilaiya annamaa ilaahukum Ilaahunw Waahid; faman kaana yarjoo liqaaa'a Rabbihee falya'mal 'amalan saalihanw wa laa yushrik bi'ibaadati Rabbiheee ahadaa

Katakanlah (Muhammad), Sesungguhnya aku ini hanya seorang manusia seperti kamu, yang telah menerima wahyu, bahwa sesungguhnya Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa. Maka barangsiapa mengharap pertemuan dengan Tuhannya maka hendaklah dia mengerjakan kebajikan dan janganlah dia mempersekutukan dengan sesuatu pun dalam beribadah kepada Tuhannya.

Dan Allah ﷻ berfirman:

Surat Al-Isra : 93

أَوْ يَكُونَ لَكَ بَيْتٌ مِّن زُخْرُفٍ أَوْ تَرْقَىٰ فِي السَّمَاءِ وَلَن نُّؤْمِنَ لِرُقِيِّكَ حَتَّىٰ تُنَزِّلَ عَلَيْنَا كِتَابًا نَّقْرَؤُهُ ۗ قُلْ سُبْحَانَ رَبِّي هَلْ كُنتُ إِلَّا بَشَرًا رَّسُولًا

Aw yakoona laka baitum min zukhrufin aw tarqaa fis samaaa'i wa lan nu'mina liruqiyyika hatta tunazzila 'alainaa kitaaban naqra'uh; qul Subhaana Rabbee hal kuntu illaa basharar Rasoolaa

Atau engkau mempunyai sebuah rumah (terbuat) dari emas, atau engkau naik ke langit. Dan kami tidak akan mempercayai kenaikanmu itu sebelum engkau turunkan kepada kami sebuah kitab untuk kami baca. Katakanlah (Muhammad), Mahasuci Tuhanku, bukankah aku ini hanya seorang manusia yang menjadi rasul?

Mereka makan, minum dan mencari rezeki, Allah ﷻ berfirman:

Surat Al-Furqan : 20

وَمَا أَرْسَلْنَا قَبْلَكَ مِنَ الْمُرْسَلِينَ إِلَّا إِنَّهُمْ لَيَأْكُلُونَ الطَّعَامَ وَيَمْشُونَ فِي الْأَسْوَاقِ ۗ وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ ۗ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا

Wa maaa arsalnaa qablaka minal mursaleena illaaa innahum la yaakuloonat ta'aama wa yamshoona fil aswaaq; wa ja'alnaa ba'dakum liba'din fitnatan atasbiroon; wa kaana Rabbuka Baseera

Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu (Muhammad), melainkan mereka pasti memakan makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan Kami jadikan sebagian kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah kamu bersabar? Dan Tuhanmu Maha Melihat.

Mereka menikah dan memiliki keturunan, Allah ﷻ berfirman:

Surat Ar-Ra'd : 38

وَلَقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّن قَبْلِكَ وَجَعَلْنَا لَهُمْ أَزْوَاجًا وَذُرِّيَّةً ۚ وَمَا كَانَ لِرَسُولٍ أَن يَأْتِيَ بِآيَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ ۗ لِكُلِّ أَجَلٍ كِتَابٌ

Wa laqad arsalnaa Rusulam min qablika wa ja'alnaa lahum azwaajanw wa zurriyyah; wa maa kaana lirasoolin ai yaatiya bi aayatin illaa bi iznil laah; likulli ajalin kitaab

Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad) dan Kami berikan kepada mereka istri-istri dan keturunan. Tidak ada hak bagi seorang rasul mendatangkan sesuatu bukti (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Untuk setiap masa ada Kitab (tertentu).

Mereka ditimpa sakit, Allah ﷻ berfirman tentang Nabi Ibrahim

Surat Asy-Syu'ara : 80

وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ

Wa izaa mardtu fahuwa yashfeen

Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan aku

Dan Allah ﷻ berfirman tentang Nabi Ayyub

Surat Al-Anbiya' : 83

۞ وَأَيُّوبَ إِذْ نَادَىٰ رَبَّهُ أَنِّي مَسَّنِيَ الضُّرُّ وَأَنتَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ

Wa Ayyooba iz naadaa Rabbahooo annee massaniyad durru wa Anta arhamur raahimeen

Dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika dia berdoa kepada Tuhannya, (Ya Tuhanku), sungguh, aku telah ditimpa penyakit, padahal Engkau Tuhan Yang Maha Penyayang dari semua yang penyayang.

Dari Abdullah Ibn Mas’ud radhiyallahu ‘anhu beliau berkata aku memasuki Rasulullah ﷺ sedangkan beliau dalam keadaan demam, maka aku berkata:

HR Al Bukhari

“Wahai Rasulullah sesungguhnya engkau demam dengan demam yang sangat” Beliau ﷺ mengatakan “iya sesungguhnya aku tertimpa demam sebagaimana dua orang diantara kalian tertimpa demam

Mereka (para Rasulullah) meninggal dunia, sebagaimana firman Allah ﷻ

Surat Az-Zumar : 30

إِنَّكَ مَيِّتٌ وَإِنَّهُم مَّيِّتُونَ

Innaka maiyitunw wa inna hum maiyitunw wa inna hum maiyitoon

Sesungguhnya engkau (Muhammad) akan mati dan mereka akan mati (pula).

Dan Allah ﷻ mengatakan:

Surat Al-Anbiya : 34

وَمَا جَعَلْنَا لِبَشَرٍ مِّن قَبْلِكَ الْخُلْدَ ۖ أَفَإِن مِّتَّ فَهُمُ الْخَالِدُونَ

Wa maa ja'alnaa libasharim min qablikal khuld; afaimmitta fahumul khaalidoon

Dan Kami tidak menjadikan hidup abadi bagi seorang manusia sebelum engkau (Muhammad); maka jika engkau wafat, apakah mereka akan kekal?

Dan ada diantara mereka yang mati terbunuh, Allah ﷻ berfirman:

Surat Ali-'Imran : 181

لَّقَدْ سَمِعَ اللَّهُ قَوْلَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ فَقِيرٌ وَنَحْنُ أَغْنِيَاءُ ۘ سَنَكْتُبُ مَا قَالُوا وَقَتْلَهُمُ الْأَنبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ وَنَقُولُ ذُوقُوا عَذَابَ الْحَرِيقِ

Laqad sami'al laahu qawlal lazeena qaalooo innal laaha faqeerunw wa nahnu aghniyaaa'; sanaktubu maa qaaloo wa qatlahumul Ambiyaa'a bighairi haqqinw wa naqoolu zooqoo 'azaaba Ihreeq

Sungguh, Allah telah mendengar perkataan orang-orang (Yahudi) yang mengatakan, Sesungguhnya Allah itu miskin dan kami kaya. Kami akan mencatat perkataan mereka dan perbuatan mereka membunuh nabi-nabi tanpa hak (alasan yang benar), dan Kami akan mengatakan (kepada mereka), Rasakanlah olehmu azab yang membakar!

Last updated

Was this helpful?